Pelajar adalah pemuda penerus bangsa, penerus perjuangan dan dakwah yang dilakukan generasi sebelumnya. Pelajar sebagai pemuda sangat penting peran sertanya dalam pembangunan, baik pembangunan untuk diri sendiri; keluarga; lingkungan; agama; bangsa dan negaranya, karena pada dasarnya potensi pelajar sangat besar, apalagi jika diasah dan disinergikan potensi-potensi tersebut akan menghasilkan ledakan yang dahsyat. Banyak perubahan yang dapat dilakukan oleh pelajar karena besar tidaknya suatu negara bergantung pada sepak terjang pelajar dalam memperjuangkan idealisme hidupnya.
a. Paradigma pelajar ideal dan islami
Idealisme adalah suatu persepsi tentang bagaimana seseorang harus berbuat atau bertingkah laku berdasarkan standar; tujuan; aspirasi dan nilai-nilai yang dimiliki individu. Juga diartikan sebagai hidup dan berusaha hidup menurut cita-cita atau menurut patokan yang dianggap sempurna. Idealisme seseorang harus dibangun di atas pondasi yang kokoh, yaitu berdasarkan tujuan hidup dan bekal hidup yang dimiliki sejak kecil.
Idealisme dimaknai sebagai sebuah poin-poin penting yang menjadi “alarm” bagi seseorang ketika melangkahkan kaki, menapaki jalan-jalan kehidupan pada garis yang telah ditentukan Allah. Dalam hidup ada hitam, putih, merah, kuning, hijau dalam setiap poin, itulah yang disebut sebagai visi, tujuan, prinsip dan nilai hidup.
Setiap manusia mempunyai ideal hidup sendiri-sendiri, hal ini tergantung pada cara pandang terhadap hidupnya; cita-cita; keinginan; patokan yang dimiliki dan dianutnya; harga diri; kemampuan seseorang; budaya; ambisi hidup.
Pelajar yang ideal adalah pelajar yang mempunyai cita-cita dan hidup menurut cita-cita atau patokan yang dibuat dan dianggap paling sempurna untuk hidupnya. Sudah banyak contoh para pemuda yang ideal, mulai dari sejarah Islam sampai dengan yang ada di Indonesia.
Dalam sejarah Islam kita melihat pembinaan pertama yang dilakukan oleh Rasulullah SAW adalah terhadap para pemuda. yang termuda, ali bin Abi Thalib berusia 8 tahun hampir sama dengan Az-Zubair bin Al-‘Awwam, kemudian Ja’far bin Abi Thalib (18 tahun), Utsman bin Affan (20 tahun), Umar bin Khattab (26 tahun). Usman bin Zaid pada usianya yang masih cukup belia (18 tahun) sudah diangkat Rasulullah SAW menjadi panglima perang memimpin pasukan muslimin dalam penyerbuan ke wilayah Syam yang berada dalam kekuasaan Romawi. Pemuda-pemuda seperti merekalah yang patut kita teladani, ilmu pengetahuan; semangat berjuang; jiwa berkorban dan ketakwaannya semata-mata hanya mengharap ridlo Allah dan Rasul-Nya.
Di zaman sekarangpun kita patut bangga atas prestasi pemuda Indonesia dalam berbagai bidang. Dalam menguasai ilmu pengetahuan (sains), kemampuan dan kualitas pelajar Indonesia tidak kalah dibandingkan dengan pelajar-pelajar di negara lain. Hal ini telah diakui oleh masyarakat dunia dalam berbagai kompetisi. Mereka tak cuma berjaya di bidang ilmu murni pada Olimpiade Fisika atau Matematika, tapi juga mampu menciptakan sesuatu yang baru. Diantaranya, terciptanya robot yang mampu mendeteksi bom, alat pendeteksi tsunami, hingga manfaat eceng gondok untuk mengurai polusi. Sebagai bukti, kampus-kampus di Singapura diketahui agresif memburu para pelajar berprestasi dari Indonesia, mereka memiliki agen yang mendatangi sekolah-sekolah unggulan di kota-kota besar, untuk merayu para pelajar agar kuliah di Singapura. Beasiswa yang ditawarkan, kata Hendra Wong, Ketua Pemuda Pelajar Indonesia Singapura, amat menggiurkan dibanding yang ditawarkan pemerintah Indonesia, angkanya memang bervariasi, tapi setidaknya sudah menutupi biaya kuliah, yang rata-rata bernilai Rp 112 juta per tahun.
Sepanjang 2010 inilah prestasi para pelajar Indonesia:
· Masruri Rahman (SMPN 78 Jakarta): Meraih medali emas 5th World School Chess Championship Greece di Yunani.
· Sayyidathu Thifal Atqiyya dan Zuraidah Hanifah (Madrasah Techno Natura Depok): Membuat robot ekosistem (Eco-Bot) dipresentasikan kepada NASA.
· Leuan Andalver Noble dan Habib Adib Wahono (Madrasah Techno Natura Depok): Membuat teleskop robotik (T-Bot).
· Muhammad Kautsar, Dian Sartika Sari, Dhicha Putri Maharani, dan Hidayu Permata Hadi (SMAN 6 Yogyakarta): Meraih medali emas dalam kompetisi sains di International Conference of Young Scientist untuk kategori bidang lingkungan. Penelitian mereka tentang potensi biji mahogany sebagai bahan bakar alternatif dan obat nyamuk.
· Healtha Padmanusa dan Nabila Binti Ahmad Anshori (SMA Semesta Bilingual Boarding School Semarang): Meraih medali perak dan perunggu pada International Sustainable Energy Engineering and Environment Project Olympiad pada 14-19 April di Houston Texas, Amerika Serikat. Keduanya memanfaatkan ekstrak biji tanaman senduduk (Melastoma malabathricum) sebagai pengganti silikon untuk bahan membuat solar cell.
· Dhora Vasminingtya dan Nila Sutra (SMAN 1 Ponorogo, Jawa Timur): Meraih medali perunggu untuk kategori rekayasa teknologi di forum International Sustainable Energy Engineering and Environment Project Olympiad. Keduanya membuktikan, sekam atau kulit padi memiliki kekuatan dua kali lipat sebagai suplemen beton bangunan.
· Mutiah Humaira dan Shinta Erdiana (SMA Kharisma Bangsa Tangerang Selatan): Meraih honorable mention untuk kategori energi dalam International Sustainable Energy Engineering and Environment Project Olympiad. Keduanya membuat biobriket dari bahan biomassa, seperti tongkol jagung, dedaunan, dan ranting.
· Eka Randani (pemain PERSIB) memperoleh penghargaan Youth Champions for Sport Category (YcfSC) dari Indonesia Marketing Subculture Forum
· Egi Hamzah berprestasi di bidang politik, Daniel Edward (lingkungan hidup), Lucky Widiantara (wirausahawan)
· Satrio Wibowo (15 tahun), anak indigo, penulis muda super istimewa. Menulis novel pertamanya berjudul The Chronicles of Willy Flarkies dalam bahasa Inggris pada usia 12 tahun.
Dari beberapa contoh di atas, ada 1 hal yang sama yaitu mereka mempunyai idealitas, ideal diri sebagai seorang pelajar yang ingin terus menggali ilmu pengetahuan; mengembangkan ilmu; selalu ingin belajar dan menggali potensi dirinya serta bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.
Diantara prestasi yang diraih oleh mereka, tidak sedikit pula pelajar yang terjerumus dalam tindakan yang tidak bermanfaat, misalnya mengikuti geng/perkumpulan anarkis; tawuran; perkelahian; merusak lingkungan; pergaulan bebas; budaya seks bebas; penggunaan obat-obat terlarang; tidak menghargai keluarga; bermalas-malasan; hura-hura; hedonisme; aborsi; bunuh diri kaena putus asa, selain itu budaya konsumerisme dan gaya hidup mewah serta sekulerisme sudah menjadi gaya hidupnya. Hal ini menunjukkan bahwa mereka salah dalam menempatkan idealisme hidupnya, mereka lupa untuk menggali potensi positif yang dimilikinya.
Menilik dari kedua contoh situasi di atas, perlu diketahui oleh seorang pelajar tentang solusi dan kriteria pelajar ideal. Solusinya hanya ada satu yaitu kembali kepada Islam dengan kaffah, sempurna, menyeluruh, jangan setengah-setengah agar menjadi pelajar yang ideal menurut islam. Selain kisah para sahabat yang dididik oleh Rasulullah SAW, ada kisah terkenal yaitu Ashabul kahfi, mereka sebagai cerminan kelompok pemuda yang beriman dan bertaqwa, tegar keimanannya kepada Allah SWT.
Terdapat kriteria dan sifat-sifat dasar seorang pelajar/pemuda yang ideal menurut DR. M. Manzoor Alam (1989: 40-43), yaitu:
1. Percaya dan hanya menyembah kepada Allah SWT
“Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika ia memberi pelajaran kepada anaknya, “Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman besar.” (TQS. Luqman :13)
2. Berbuat baik/berbakti kepada kedua orang tua
Islam menekankan pentingnya berbuat baik kepada kedua orang tua dan merupakan bagian terhadap penyembahan terhadap Allah Yang Maha Kuasa. “Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”. (QS. Al Israa: 23)
3. Jujur dan bertanggung jawab
Pelajar islam patutnya berikhtiar untuk memanfaatkan amanah yang berupa kesehatan, ilmu, fisik, tindakan, hati, pengetahuan dan lainnya. Sebagaimana Firman Allah SWT:
“Dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, Maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan kami), Kemudian kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh Telah kami binasakan. dan cukuplah Tuhanmu Maha mengetahui lagi Maha melihat dosa hamba-hamba-Nya.” (QS. Al Israa : 16-17).
4. Persaudaraan dan kasih sayang
Pelajar Islam juga harus memiliki sifat kasih sayang antar sesamanya dan hendaknya dibarangi dengan semangat berkorban. “Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. Al Hujuraat : 10).
5. Bermusyawarah
Setiap individu memiliki perbedaan, agar tidak terjadi perpecahan dan kesalah fahaman dalam bermasyarakat, tentunya pemuda/pelajar Islam juga harus perpegang teguh pada norma-norma permusyawarahan. Seperti yang telah diamanatkan Allah SWT. : “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”. (QS. Ali’Imran:159)
Selain ciri khas di atas, ada tanda yang lain yaitu:
1. Taat pada Allah dan Rasul-Nya
2. Mengikuti islam dengan ajarannya
3. Selalu ada Allah SWT di hatinya
4. Melihat dunia dengan mentalitas nasionalis
5. Selalu termotivasi untuk melakukan hal yang lebih baik
6. Tidak bosan untuk belajar, menggali ilmu
7. Memiliki visi untuk kesejahteraan ummat islam
8. Menjadi contoh bagi yang lain
9. Bersahabat
10. Tidak pernah putus asa
11. Tetap bersyukur atas apa yang dialami
12. Menghargai orang lain
13. Mau membantu
14. Berhati baik
15. Cerah ceria
16. Tidak ragu/mempunyai keyakinan teguh
17. Menjaga diri dari kehidupan duniawi
18. Membagi-bagikan ilmu
19. Menggunakan ilmu sebagai dasar melangkah dan perisai hidup
20. Mempunyai visi dan misi untuk kehidupan
b. Memahami potensi diri
Potensi adalah kemampuan, setiap orang mempunyai potensi di dalam dirinya dan umumnya berbeda, akan tetapi tidak semua orang menyadari potensi masing-masing. Kapanpun bagaimanapun dan sampai kapanpun, potensi itu akan terus ada karena bersifat laten, pada saat seseorang menyadari bahwa dirinya memiliki suatu potensi dan terus di asah agar optimal dan bermakna, maka kita akan lebih hebat dari sekarang.
Potensi merupakan salah satu pembeda antara satu dengan yang lain. Dalam potensi ada 1) kemampuan dasar seperti intelegensia; kemampuan abstraksi; logika dan daya tangkap. 2) sikap kerja seperti ketekunan; ketelitian; tempo kerja dan tahan terhadap stress. 3) kepribadian, yaitu pola menyeluruh dari semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang baik yang jasmaniah; mental; rohani; emosional maupun sosial yang semuanya telah ditata dalam cara yang khas di bawah aneka pengaruh dari luar.
Menurut para pakar, potensi diri hanya 10% ikut andil dalam kesuksesan seseorang, selebihnya adalah latihan dan kerja keras. Hal ini diartikan bahwa setiap orang mempunyai bakat/potensi, akan tetapi jika tidak dikenal; dipahami dan digali, maka semuanya tidak akan berguna. Dibutuhkan kekuatan; kemampuan dan kemauan untuk mengetahui dan memanfaatkan potensi yang ada untuk menjadikan hidup lebih baik.
Terdapat beberapa macam potensi diri, antara lain:
1. Picture smart (kecerdasan spasial)
Kepekaan mempersepsikan apa yang dilihat, biasanya dimiliki seniman dan arsitek seperti Garin Nugroho, frida Kahlo, Affandi.
Cara mengembangkan kecerdasan ini diantaranya dengan bermain puzzle, rumah sesat, kubus rubik, mengumpulkan dan menyusun gambar-gambar dari majalah/koran, mengikuti klub/kursus menggambar/animasi, melajar menggambar dan fotografi, berimajinasi dengan gambar awan, mempelajari denah rumah dan kota.
2. Music smart (kecerdasan musikal)
Kemampuan untuk menciptakan dan mengapresiasi irama, pola titi nada dan warna nada. Peka dan pandai dalam hal musik. Biasanya dimiliki oleh composer, pemusik dan penyanyi.
Cara mengembangkan kecerdasan ini adalah dengan mendengarkan musik secara teratur, bermain tebak suara, bergabung dengan paduan suara/klub vocal, belajar memainkan alat musik
3. Body smart (kecerdasan kinestetik-jasmani)
Kemampuan mengontrol gerak tubuh dan mengelola objek. Pandai dalam keterampilan olah tubuh dan gerak. Dimiliki oleh atlet dan penari.
Cara mengembangkannya adalah dengan berolah raga teratur, mengukur panjang ruangan dengan kaki, bermain tebak benda dengan mata tertutup dan hanya menggunakan perabaan, meniti balok kesimbangan
4. Logic smart (kecerdasan logis matematis)
Kepekaan memahami pola-pola logis atau numerik, pandai dalam sains dan matematika. Kecerdasan ini dimiliki oleh ilmuwan dan ahli matematika, fisika, kimia dan ilmu pengetahuan numerik/kuantitatif lainnya.
Cara mengembangkan potensi ini adalah dengan berlatihmenghitung dalam kegiatan sehari-hari, mengerjakan teka-teki angka/logika, mempelajari buku matematika yang menarik, bermain catur dll
5. People smart (kecerdasan antar pribadi)
Kemampuan mencerna dan merespon secara tepat suasana hati, mebutuhan dan keinginan seseorang. Pandai memahami pikiran dan perasaan orang lain. Kemampuan ini dimiliki oleh psikolog, conselor, pemimpin politik
Cara mengembangkannya dalah dengan mengikuti kegiatan kelompok, menjadi anggota dan atau pengurus OSIS/organisasi lainnya, mengunjungi panti asuhan/panti jompo, mengamati peristiwa sosial seperti kejadian yang ada di jalan
6. Self smart (kecerdasan intrapribadi)
Memahami perasaan sendiri dan kemampuan membedakan emosi, pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri. Dimiliki oleh psikoterapis seperti sigmund freud.
Cara mengembangkannya dalah dengan memupuk rasa percaya diri, belajar mengenali kelebihan dan kekurangan diri, mengembangkan hobi yang menarik, belajar menulis jurnal atau buku harian secara teratur
7. Nature smart (kecerdasan natural/alam)
Kepekaan dan kepandaian dalam mengamati alam. Dimilikioleh peneliti alam dan ahli biologi.
Cara mengembangkannya dalah denagn mengamati unsur alam di sekitar rumah, berkebun, memelihata binatang, menonton dan mendiskusikan acara tentang alam (discovery channel, animal’s planet), masuk club pecinta alam/club lingkungan, melakukan kegiatan di alam terbuka (berkemah, cross country, outbound, meneropong bintang, dll)
8. Word smart (kecerdasan linguistik)
Merupakan kepekaan terhadap bunyi dan bahasa, pandai mengolah kata-kata. Dimiliki oleh penulis, orator seperti Ir. Soekarno, Martin Luther King, Shakespeare, Arswendo.
Cara mengambangkan kemampuan ini adalah dengan menyediakan waktu bercerita secara teratur dengan keluarga atau teman, melakukan permainan kata (mengisi TTS atau scrabble), mengunjungiperpustakaan dan membaca buku secar teratur
Selain itu secara umum potensi dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
1. Natural potention
Termasuk di dalamnya adalah potensi fisik dan psikologis (IQ, EQ, SQ dan talent/bakat)
2. Artificial potention
Termasuk di dalamnya adalah ilmu, pengalaman, budaya, nilai dan sebagainya
Untuk mengembangkan potensi, didahului dengan pemahaman atas potensi yang dimiliki dan ini dapat diketahui dengan mengukurnya. Tekhnik pengukuran potensi diri antara lain dengan:
1. Pengukuran individual (self assessment)
Dengan pemeriksaan keadaan mental diri sendiri by W. Wundt, yaitu dengan mengetahui konsep diri, apakah menjadi pemenang dengan gambaran diri yang positif ataukah menjadi pecundang/kalah karena gambaran diri yang negatif.
Ciri konsep diri positif
· Yakin terhadap kekuasaan Allah
· Mampu mengatasi masalah
· Menyadari adanya perbedaan
· Mampu melihat kekurangan dan berusaha memperbaiki diri
· Mampu tampil prima
· Pengatahuan luas dalam bidanngnya
· Peka terhadap kebutuhan orang lain
· Memiliki harapan realistis
· Penghargaan diri yang sehat
· Menerima dan memberikan umpan balik secara efektif
Ciri konsep diri negatif
· Tidak mau memberi dan menerima umpan balik
· Kaku terhadap pendapat sendiri meskipun slah
· Suka mengeluh, mencela atau meremehkan pihak lain
· Tidak sanggup mengungkapkan penghargaan terhadap kelebihan orang lain
· Pesimis terhadap kompetisi
· Menghindari dialog terbuka
· Tidak mau meningkatkan potensi dirinya
2. Umpan balik (feedback)
Potensi diri dapat diukur dengan mendapatkan umpan balik dari orang lain, yaitu komunikasi yang ditujukan kepada seseorang atau kelompok yang memberikan informasi kepada yang ebrsangkutan tentang perilakunya agar membantu seseorang menelaah dan memperbaiki perilakunya untuk mencapai pengembangan potensi dirinya. Dalam memberikan umpan balik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain: seseorang harus berniat ihlas dan siap ditolak, mau membuka diri dan belajar dari orang lain, perhatikan situasi dan kondisinya, perhatikan cara memberikan kritik, jangan di depan umum, hanya menyangkut perilakunya, bantu mengecek/megklarifikasi kepada orang lain dan jangan merasa berjasa
3. Pengukuran potensi diri dengan instrumen tertentu
Langkah rencana pengembangan potensi diri
1. Tentukan sasaran yang jelas
2. Tentukan cara menilai keberhasilan
3. Syukuri kemajuan walau hanya sedikit
4. Berani mengambil resiko (berhasil atau gaal)
5. Perkembangan diatur dan tergantung pada diri sendiri, bukan orang lain
6. Manfaatkan setiap kesempatan yang ada
7. Terbuka untuk belajar dari siapa saja
8. Belajar dari kesalahan dan selalu bersikap realistis
9. Gunakan konsep hambatans sebagai motivator dan memonitor kemajuan
10. Jangan hanya berbicara, tetapi kerjakan
Hambatan dalam pengembangan potensi diri
· Tidak memiliki tujuan hidup yang tergambar dengan jelas
· kurang termotivasi untuk memobilisasi kemampuan yang ada pada dirinya
· enggan untuk mengenali diri sendiri
· tidak mau menerima umpan balik
· tidak mau mengambil resiko
· takut situasi baru
· kurang keyakinan diri
· sikap acuh tak acuh
· jalan pikiran yang negatif
· selalu mencari kambing hitam
pada praktiknya adalah bentuk hasil dari pengembangan potensi, hal ini dapat dilakukan dengan:
1. Pembiasaan dalam bentuk kebiasaan
2. Pola hidup teratur, terarah, produktif dan efisien
3. Berpotret diri dan evaluasi secara jujur, bertahap dan terus menerus
c. Peran pelajar
Tugas perkembangan ada dalam setiap tahap kehidupan tidak terkecuali bagi seorang pelajar yang notabene pelajar. Selain bertanggung jawab kepada diri sendiri, pelajar juga bertanggung jawab kepada Allah, orang tua dan lingkungannya. Berikut peran dan tugasnya:
1. Menerima diri sendiri dan menggunakannya secara efektif
Seorang pelajar/remaja bisa belajar menerima diri sendiri, mulai dari bentuk tubuh; fungsi bahkan sampai kemampuannya. Dapat menggunakan apa yang ada secara efektif dan harus bisa menjaga; merawat dan mengembangkannya. Tidak melakukan perbuatan yang belum diperbolehkan karena akan menimbulkan dampak yang negatif, misalnya sex bebas atau yang mendekati sex bebas
2. Dapat menjalin hubungan baik dan lebih matang
Pelajar/remaja diharapkan mampu menerima pertemanan atau persahabatan dengan siapapun disamping bisa memilih dan memilahnya. Selain itu diharapkan mampu menjaga dan memelihara hubungan yang sudah terjalin dengan baik. Apabila terdapat konflik dalam pertemanan atau persahabatan, maka mereka dapat menyelesaikannya dengan cara matang tidak dengan cara-cara agresif atau sebaliknya malah menajdi pasif, tetapi menyelesaikan dengan cara asertif dan berusaha mencari penyelesaian yang dapat menguntungkan semua pihak. Perilaku asertif adalah cara berperilaku dimana perasaan atau pandangan dingkapkan secara terus terang tanpa melukai perasaan atau merendahkan harga diri orang lain.
3. Dapat menerima peran jenis kelamin
Belajar menerima diri sendiri sebagai seorang perempuan atau laki-laki dengan jenis kelaminnya
4. Mencapai kemandirian secara emosional, baik terhadap orang tua; orang dewasa lain maupun lingkungan
Belajar menghargai perbedaan yang ada seperti perbedaan pendapat, mampu mengenali emosi dan menempatkannya secara tepat. Menerima apa yang ada tanpa perlu terlalu banyak bergantung pada orang tua
5. Mempersiapkan karir dan kesuksesan
Untuk mempersiapkan karir diperoleh dengan menggali dan mengenali bakat; kemampuan dan minat yang dimiliki, dengan dan atau tanpa bantuan orang lain. Selain itu, dalam proses mempersiapkan karis ini pelajar diharuskan untuk banyak menggaliilmu, belajar dan menggunakan ilmu pengetahuannya untuk menentukan jalan hidupnya
6. Mempersiapkan diri secara fisik dan psikis untuk bertanggung jawab dan mencapai masa depan yang lebih baik
Termasuk di dalamnya adalah mampu menjaga dan memelihara organ tubuh dan organ reproduksi dengan baik dan melakukan tindakan yang bertanggung jawab untuk mencapai masa depan
7. Mengembangkan keahlian intelektual dalam hidup bermasyarakat
Pelajar diharapkan mampu mengembangkan keahlian yang dimiliki untuk mempersiapkan masa depan. Misalnya, jika pelajar ingin menjadi guru maka pelajar dapat memilih fakultas keguruan dan mengembangkan keahlian itu tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk berbakti kepada masyarakat dan mengabdi kepada Allah
8. Mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab
Pelajar diharapkan sudah mampu untuk ikut aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, menunjukkan perhatian pada masalah sosial yang terjadi, dapat berlaku sesuai dengan norma yang ada dan mampu beradaptasi dengan lingkungan
9. Memiliki nilai-nilai yang digunakan sebagai pedoman hidup
Diharapkan sudah memiliki nilai-nilai yang akan digunakan dalam kehidupan. Misalnya tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah atau melakukan sesuatu yang mendekati perzinaan, tidak memakai obat-obatan terlarang, tidak melakukan perbuatan yang akan merugikan diri sendiri maupun orang lain, melakukan perusakan lingkungan serta diharapkan dapat menanamkan rasa cinta kasih sayang terhadap semua makhluk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar