Bertengkar itu sebenarnya sebuah keadaan diskusi, hanya saja diantarkan dalam muatan emosi. Kalau tahu etikanya, dalam bertengkar pun kita bisa mereguk hikmah. Betapa tidak, justru dalam pertengkaran, setiap kata yang terucap mengandung muatan perasaan yang sangat dalam, yang mencuat dengan desakan energi yang tinggi, pesan-pesannya terasa kental, lebih mudah dicerna ketimbang basa-basi tanpa emosi.
Memang iya, ketika bertengkar, saat itulah kita tahu apa yg sebenarnya ada di hati masing2, betapa perasaan terdalam sedang terungkapkan... dan sebenarnya yg perlu dicerna adalah esensinya, bukan emosinya...
Jika bertengkar dengan suami/istri, sebenarnya saat itu masing2 saling mengungkapkan rasa cinta kasihnya, rasa kepemilikan dan perhatian... tanpa bertengkar, maka tidak akan mungkin merasakan indahnya kebersamaan... ini bukan berarti mengharuskan bertengkar, tetapi beda pendapat itu pasti ada, dan ketika emosi dikedepankan, saat itulah pertengkaran terjadi.
Yang lebih penting adalah cara menghadapinya... dan percayalah... setelah itu sangatlah indah
So, ketika akan menikah, cobalah untuk memikirkan dan merancang masa depan kehidupan berumah tangga. Satu hal yang jangan sampai terlupa adalah, merumuskan apa yang harus dilakukan jika bertengkar..
Kalau bertengkar tidak boleh berjamaah. Cukup seorang saja yang marah marah, yang terlambat mengirim sinyal nada tinggi harus menunggu sampai yang satu reda. Untuk urusan marah pantang berjamaah. Seorangpun sudah cukup membuat rumah jadi meriah. Ketika Anda marah dan dia mau menyela, segera Anda katakan, "STOP! ini giliran saya!"
giliran dia yang marah, jangan ikut ambil bagian. Katakan dalam hati, "Guh kekasih, bicaralah terus, kalau dengan itu hatimu menjadi lega, maka dipadang kelegaan perasaanmu itu aku menunggu...."
contoh begini Kalau saya terlambat pulang dan ia marah, maka kemarahan atas keterlambatan itu sekeras apa pun kecamannya, adalah "ungkapan rindu yang keras".
selama ada cinta, bertengkar hanyalah "proses belajar untuk mencintai lebih intens" ternyata ada yang masih setia dengan kita walau telah kita maki-maki.
Kalau marah jangan lebih dari satu waktu shalat! Pada setiap tahiyyat kita berkata, "Assalaa-mu 'alaynaa wa 'alaa'ibaadilahissholiihiin," Ya Allah damai atas kami, demikian juga atas hamba hambamu yg sholeh.
Makanya wahai suami, jika istri sedang ingin melatih otot2 mulut dan wajahnya, sedang ingin meluapkan hasrat olah raga mulut, maka diam sjalah, berikan kesempatan istri untuk mengungkapkan kata hatinya, jadilah pendengar yg baik. Simaklah dengan seksama dan jangan dipotong atau disela, biarkan tuntas semua apa yg ingin disampaikan, karena itu bentuk penghargaan suami terhadap sesama manusia yg berhak menyampaikan pendapat, langsung umum bebas tapi rahasia... di rumah saja, gk perlu dibawa ke luar... setelah mendengar, maka carilah solusi yg baik untuk meredakan hati sang istri, jangan ditinggal tidur atau ditinggal pergi, karena istri malah semakin marah. Dengan menjadi pendengar yg baik, maka sebenarnya akan memberikan kesempatan dan peluang kepada istri untuk dapat hidup lebih lama bersama mendampingimu, karena ketika si istri didengar kata2nya, maka dia akan percaya bahwa suaminya adalah orang terbaik yg bisa menghargainya... dan semakin cintalah sang istri, dan akhirnya akan semakin lama mendampingi suami dengan sepenuh hati.... dan jangan lupa, mintalah maaf kepada istri, karena hanya dengan itu aja, istri akan luluh hatinya
Wahai para istri, jika suamimu marah, janganlah menimpali dengan kata2 kasar atau menyela sekalipun, diamlah, dengarkan, berikan kesempatan berbicara sebagaimana suamimu memberikan kesempatan pada dirimu... setelah itu, lakukan apa yg dikata baik... sediakan air minum hangat, ajak duduk, bawakan minuman itu ke suami dan suruhlah minum... setelah itu usap dan cium keningnya, peluk dia, mintalah maaf padanya, bisikkan di telinganya dengan lembut... dipijitin juga tambah enak
Tambahan kalau marah, jangan ungkit yang telah usang. Siapa pun kalau diungkit kesalahan masa lalunya, pasti terpojok, sebab masa silam adalah bagian dari sejarah dirinya yang tidak bisa ia ubah. Siapa pun tidak akan suka dinilai dengan masa lalunya. Sebab harapan terbentang mulai hari ini hingga ke depan. Dalam bertengkar pun kita perlu menjaga harapan dan bukan menghancurkannya. Sebab pertengkaran di antara orang yang masih mempunyai harapan, hanyalah sebuah foreplay, sedang Pertengkaran dua hati yang patah asa, menghancurkan peradaban cinta yang telah sedemikian mahal dibangun.
Kita harus berani berkata : "Hentikan pertengkaran!" ketika anak datang, lihat mata mereka, dalam binarannya ada rindu dan kebersamaan. Pada tawanya ada jejak kerjasama kita yang romantis, haruskah ia mendengar kata bahasa hati kita?
Kalau marah jangan di depan anak anak! Anak kita adalah buah cinta kasih, bukan buah kemarahan dan kebencian. Dia tidak lahir lewat pertengkaran kita. Karena itu, mengapa mereka harus menonton komedi liar rumah kita. An...ak yang melihat orang tua nya bertengkar, bingung harus memihak siapa. Membela ayah, bagaimana ibunya? Membela ibu, tapi itu kan bapak saya.
Memang iya, ketika bertengkar, saat itulah kita tahu apa yg sebenarnya ada di hati masing2, betapa perasaan terdalam sedang terungkapkan... dan sebenarnya yg perlu dicerna adalah esensinya, bukan emosinya...
Jika bertengkar dengan suami/istri, sebenarnya saat itu masing2 saling mengungkapkan rasa cinta kasihnya, rasa kepemilikan dan perhatian... tanpa bertengkar, maka tidak akan mungkin merasakan indahnya kebersamaan... ini bukan berarti mengharuskan bertengkar, tetapi beda pendapat itu pasti ada, dan ketika emosi dikedepankan, saat itulah pertengkaran terjadi.
Yang lebih penting adalah cara menghadapinya... dan percayalah... setelah itu sangatlah indah
So, ketika akan menikah, cobalah untuk memikirkan dan merancang masa depan kehidupan berumah tangga. Satu hal yang jangan sampai terlupa adalah, merumuskan apa yang harus dilakukan jika bertengkar..
Kalau bertengkar tidak boleh berjamaah. Cukup seorang saja yang marah marah, yang terlambat mengirim sinyal nada tinggi harus menunggu sampai yang satu reda. Untuk urusan marah pantang berjamaah. Seorangpun sudah cukup membuat rumah jadi meriah. Ketika Anda marah dan dia mau menyela, segera Anda katakan, "STOP! ini giliran saya!"
giliran dia yang marah, jangan ikut ambil bagian. Katakan dalam hati, "Guh kekasih, bicaralah terus, kalau dengan itu hatimu menjadi lega, maka dipadang kelegaan perasaanmu itu aku menunggu...."
contoh begini Kalau saya terlambat pulang dan ia marah, maka kemarahan atas keterlambatan itu sekeras apa pun kecamannya, adalah "ungkapan rindu yang keras".
selama ada cinta, bertengkar hanyalah "proses belajar untuk mencintai lebih intens" ternyata ada yang masih setia dengan kita walau telah kita maki-maki.
Kalau marah jangan lebih dari satu waktu shalat! Pada setiap tahiyyat kita berkata, "Assalaa-mu 'alaynaa wa 'alaa'ibaadilahissholiihiin," Ya Allah damai atas kami, demikian juga atas hamba hambamu yg sholeh.
Makanya wahai suami, jika istri sedang ingin melatih otot2 mulut dan wajahnya, sedang ingin meluapkan hasrat olah raga mulut, maka diam sjalah, berikan kesempatan istri untuk mengungkapkan kata hatinya, jadilah pendengar yg baik. Simaklah dengan seksama dan jangan dipotong atau disela, biarkan tuntas semua apa yg ingin disampaikan, karena itu bentuk penghargaan suami terhadap sesama manusia yg berhak menyampaikan pendapat, langsung umum bebas tapi rahasia... di rumah saja, gk perlu dibawa ke luar... setelah mendengar, maka carilah solusi yg baik untuk meredakan hati sang istri, jangan ditinggal tidur atau ditinggal pergi, karena istri malah semakin marah. Dengan menjadi pendengar yg baik, maka sebenarnya akan memberikan kesempatan dan peluang kepada istri untuk dapat hidup lebih lama bersama mendampingimu, karena ketika si istri didengar kata2nya, maka dia akan percaya bahwa suaminya adalah orang terbaik yg bisa menghargainya... dan semakin cintalah sang istri, dan akhirnya akan semakin lama mendampingi suami dengan sepenuh hati.... dan jangan lupa, mintalah maaf kepada istri, karena hanya dengan itu aja, istri akan luluh hatinya
Wahai para istri, jika suamimu marah, janganlah menimpali dengan kata2 kasar atau menyela sekalipun, diamlah, dengarkan, berikan kesempatan berbicara sebagaimana suamimu memberikan kesempatan pada dirimu... setelah itu, lakukan apa yg dikata baik... sediakan air minum hangat, ajak duduk, bawakan minuman itu ke suami dan suruhlah minum... setelah itu usap dan cium keningnya, peluk dia, mintalah maaf padanya, bisikkan di telinganya dengan lembut... dipijitin juga tambah enak
Tambahan kalau marah, jangan ungkit yang telah usang. Siapa pun kalau diungkit kesalahan masa lalunya, pasti terpojok, sebab masa silam adalah bagian dari sejarah dirinya yang tidak bisa ia ubah. Siapa pun tidak akan suka dinilai dengan masa lalunya. Sebab harapan terbentang mulai hari ini hingga ke depan. Dalam bertengkar pun kita perlu menjaga harapan dan bukan menghancurkannya. Sebab pertengkaran di antara orang yang masih mempunyai harapan, hanyalah sebuah foreplay, sedang Pertengkaran dua hati yang patah asa, menghancurkan peradaban cinta yang telah sedemikian mahal dibangun.
Kita harus berani berkata : "Hentikan pertengkaran!" ketika anak datang, lihat mata mereka, dalam binarannya ada rindu dan kebersamaan. Pada tawanya ada jejak kerjasama kita yang romantis, haruskah ia mendengar kata bahasa hati kita?
Kalau marah jangan di depan anak anak! Anak kita adalah buah cinta kasih, bukan buah kemarahan dan kebencian. Dia tidak lahir lewat pertengkaran kita. Karena itu, mengapa mereka harus menonton komedi liar rumah kita. An...ak yang melihat orang tua nya bertengkar, bingung harus memihak siapa. Membela ayah, bagaimana ibunya? Membela ibu, tapi itu kan bapak saya.
Borgata Hotel Casino & Spa - MapYRO
BalasHapusProperty Location With a stay 계룡 출장안마 at Borgata 과천 출장샵 Hotel Casino & Spa in 경상남도 출장샵 Atlantic City (New Jersey), youll be steps from Golden Nugget Atlantic City Casino 도레미시디 출장샵 and 1.5 서귀포 출장마사지