Jumat, 01 Oktober 2010

Senyum... Senyum... Senyum

Senyum itu...
berikan semangat yang lelah
pembuka lembaran baru
tersenyumlah!

tak perlu biaya tak perlu kaya
karena ialah kekayaan berharga
modal menuju kaya
magnet penarik setia

iri hancur luluh
marah lebur menjadi satu
dengki tak kuasa di dalam hati
benci tak lagi merajai

karena... senyummu
bagai air lelehkan es
air lubangi batu
salju dinginkan api

senyum bukan untuk disimpan
berharganya jika diberikan
tak akan berkurang harta
bahkan jiwa dan raga

kenapa pelit tersenyum
jika hanya perlu menarik ujung bibir
kenapa tak menebar senyum
jika tak perlu pupuk penyubur

senyum tak bisa dicuri
pun tak bisa dipaksa
senyum adalah cerminan jiwa
lahir dari ketentraman ruhani

tak mungkin senyum lahir
dalam keluh kesah
tak mungkin senyum tiba
dalam kegersangan jiwa dan kepalsuan belaka

dia bukan milik sang kaya
pun juga yang bertampang sempurna
senyum itu milikku milikmu miliknya
dan... milik semua

tersenyumlah...
dan kau akan berjaya
tersenyumlah...
dan kau akan berwajah paripurna

jangan kau angkat pipimu
juga dagumu
jangan kau bangun hidupmu
dalam keseriusan wajahmu

tersenyumlah...
kau akan kaya
tersenyumlah...
kau akan disuka

bahagiakan mereka
sembuhkan yang lara
hidupkan yang berduka
dengan senyum ihlas tiada tara

karena...
Rasulullah tak pernah susah dan berkeluh kesah
di bibirnya selalu tersungging senyum ihlas
pengobat lara penghapus duka

Rasulullah...
laksana rembulan
bercahaya
karena senyumnya